google-site-verification: google8b0c72b5c7533948.html 3c5d26825b916c5966857d3cf5202d49e2f91f2938a0f2f168

Bahasa Indonesia Bab Menyusun cerita Pendek


Tujuan dasar naratif adalah untuk menghibur dan memikat pembaca atau pendengar. Naratif juga bertujuan memberi pengetahuan, ajaran, atau sebagai pendapat untuk mengubah perilaku. Tujuan ganda naratif adalah untuk mendidik dan menghibur. Ada kalanya tujuan "mendidik" dapat berubah menjadi "merusak". Sebagai pembaca dan penikmat, kita harus hati-hati memilih bacaan agar tidak mendapat efek negatif.

Ada beberapa tipe naratif. naratif dapat berupa karya imajiner, faktual, atau kombinasi keduanya. teks naratif misalnya cerita peri misteri, fiksi ilmiah, Roman, cerita horor, cerita petualangan, fabel, mitos legenda, naratif historis, Balada pengalaman pribadi dan lembar kehidupan. novel, film drama dan cerpen juga termasuk dalam teks naratif.

Naratif merupakan teks yang berfokus pada tokoh khusus. fungsi sosial naratif adalah menceritakan kisah atau peristiwa lalu untuk penghiburan khalayak. dalam naratif terdapat urutan peristiwa orang atau tokoh yang berada dalam waktu dan tempat tertentu titik teks naratif berbeda dengan recount atau menceritakan kisah yang telah terjadi dalam hal struktur retorika urutan dalam teks naratif berkaitan dengan konflik atau masalah atau krisis peristiwa dan berakhir pada penyelesaian krisis sebagai resolusi.

Cerita pendek /cerpen mengangkat persoalan kehidupan manusia secara khusus. tema cerpen berasal dari persoalan keseharian hingga renungan filosofis yang Dipotret dari kehidupan nyata. tokoh dan latar bisa saja di rekayasa demi kepentingan keindahan cerita dan sekaligus membedakannya dengan teks cerita pengalaman nyata.

cerita cerpen juga ditandai dengan jumlah karakter yang relatif kecil mencakup satu tindakan Tunggal dengan satu fokus tematik. unsur yang ada pada cerpen adalah latar sudut pandang penceritaan, karakter atau tokoh dan alur atau plot atau struktur. 

Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek

Orientasi berisi penentuan peristiwa ,menciptakan gambaran visual latar atmosfer dan waktu kisah.  pengenalan karakter dan arah menuju komplikasi.

Rangkaian peristiwa berisi kisah berlanjut melalui serangkaian peristiwa tak terduga.

komplikasi berisi cerita bergerak seputar konflik atau masalah yang mempengaruhi latar waktu dan karakter. tokoh utama mengarah ke solusi.

resolusi solusi untuk masalah atau tantangan yang dicapai berhasil titik cara pengarang mengakhiri cerita.

Ciri-ciri kebahasaan teks naratif

ciri kebahasaan yang menonjol dari teks naratif khususnya cerita pendek fiksi sebagai berikut.

 sudut pandang pencerita menjadi ciri kebahasaan khas Cerpen, pencerita menjadi orang pertama atau ketiga.

  beberapa dialog dapat dimasukkan, menunjukkan waktu kini atau lampau.

 kata benda khusus pilihan kata benda yang bermakna kuat dan bermakna khusus, misalnya memilih kata beringin atau Trembesi dibanding pohon.

 uraian deskriptif yang rinci, deskripsi yang digunakan untuk menggambarkan pengalaman, latar, dan karakter. misalnya, baunya Seperti apa, apa yang bisa didengar, terlihat seperti apa, seperti apa rasanya, dan lain-lain.

 penggunaan majas:

Simile (perbandingan langsung " seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan nyawanya. Dia terbang bagai batu lepas dari katapel sambil menjerit sejadi-jadinya ");

 metafora (perbandingan tidak langsung atau tersembunyi "Dia memiliki hati batu", "keras kepala seperti lembu");

 personifikasi (Benda mati yang dianggap seperti makhluk hidup "awan tertatih-tatih melintasi langit" kerikil di jalan tampak pucat sedih ").

 penggunaan pertanyaan retoris sebagai teknik melibatkan pembaca, "Pernahkah tinggal di rumah apung di sungai ?". 


a. Pengertian Cerpen

Cerpen (cerita pendek) adalah jenis karya sastra berbentuk prosa dan bersifat fiktif yang menceritakan/menggambarkan suatu kisah yang dialami oleh suatu tokoh secara ringkas disertai dengan berbagai konflik dan terdapat penyelesaian atau solusi dari masalah yang dihadapi.

Cerita pendek memberikan kesal tunggal atau fokus pada satu tokoh, mempunyai kurang dari 10.000 kata dan didalamnya terdapat klimaks (puncak masalah) dan penyelesaian. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya. 

b. Ciri – Ciri Cerpen

Ciri-ciri cerpen sebagai berikut.

Terdiri kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.

Selesai dibaca dengan sekali duduk.

Bersifat fiktif.

Hanya mempunyai 1 alur saja (alur tunggal).

Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.

Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca.

Bentuk tulisan yang singkat (lebih pendek dari Novel).

Penokohan dalam cerita pendek sangat sederhana.

Mengangkat beberapa peristiwa saja dalam hidup.

Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam sehingga si pembaca ikut merasakan isi dari cerita pendek tersebut.

Menyimpulkan Unsur-Unsur Cerita Pendek

Cerpen merupakan salah satu karya sastra berbentuk prosa. Cerpen dibangun oleh dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur intrinsik terdiri dari tema, latar (setting), penokohan, alur (plot), sudut pandang, dan amanat.

Sedangkan unsur ektrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari luar. Unsur ekstrinsik meliputi peristiwa sosial, politik, agama, budaya, pendidikan dan lain sebagainya.

a. Unsur Intrinsik Cerita Pendek

Secara rinci berikut ini unsur-unsur intrinsik cerpen :

1. Tema adalah pokok atau gagasan utama sebuah cerpen.

2. Tokoh dan penokohan

Dalam penokohan dituliskan tokoh dan watak dari tokoh. Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh terbagi atas tokoh utama dan tokoh tambahan.

Tokoh utama merupakan tokoh yang melakukan interaksi secara langsung atau terlibat dalam konflik.

Tokoh tambahan merupakan tokoh yang hanya diungkapkan dalam cerpen tanpa adanya interaksi yang dilakukan tokoh atau tokoh yang tidak terlibat dalam konflik.

Ada pun penokohan merupakan watak atau karakter tokoh yang terdapat dalam sebuah cerita. Contoh : Tokoh Bandung Bondowoso dalam cerita Roro Jonggrang memiliki watak gigih.

3. Latar, dibedakan menjadi latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.

Latar tempat menjelaskan di mana kejadian atau peristiwa dalam cerpen terjadi.

Latar waktu menjelaskan kapan kejadian atau peristiwa dalam cerpen terjadi.

Latar suasana menjelaskan gambaran suasana dalam sebuah cerpen.

4. Alur atau plot adalah rangkaian kronologi peristiwa. Alur dibedakan menjadi alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

Alur maju adalah cerpen dengan peristiwa yang dimulai dari awal sampai akhir.

Alur mundur adalah cerpen dengan peristiwa yang dimulai dari akhir cerita ke awal cerita. Alur mundur disebut juga dengan istilah kilas balik.

Alur campuran adalah alur cerpen yang merupakan gabungan antara alur maju dan alur mundur.

5. Sudut pandang berisi pandangan pengarang terhadap cerpen, bisa saja pengarang menjadi orang pertama atau orang ketiga.

Sudut pandang orang pertama adalah pengarang terlibat langsung atau orang pertama dalam cerita yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang aku, saya, dan sebagainya.

Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak terlibat langsung dalam cerita yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang seperti dia, mereka, dan sebagainya atau menggunakan nama tokoh. Sudut pandang orang ketiga terbagi atas orang ketiga pelaku utama, orang ketiga serba tahu.

6. Amanat merupakan pesan moral yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui cerpen.

7. Gaya bahasa berfungsi untuk memberikan kesan yang lebih menarik dengan menggunakan majas.

b.    Unsur Ekstrinsik Cerita Pendek

Sedangkan beberapa unsur eksrinsik cerpen yaitu:

Adanya latar belakang dari pengarang. Biasanya pengarang akan membawakan cerita berdasarkan pengalaman pribadinya.

Adanya latar belakang dari masyarakat. Kondisi latar belakang masyarakat ini akan mempengaruhi isi dan jalannya cerita.

Adanya biografi, memaparkan biodata secara menyeluruh dan lengkap.

Terdapat aliran sastra, aliran sastra akan mempengaruhi gaya bahasa yang dituangkan dalam cerita tersebut.

Adanya kondisi psikologis, biasanya senang, suka, duka, dan sedih dalam sebuah cerita dipengaruhi oleh mood dari penulis.


No comments:

Post a Comment