google-site-verification: google8b0c72b5c7533948.html 3c5d26825b916c5966857d3cf5202d49e2f91f2938a0f2f168

Dasar - Dasar Elektronika

 


Sejarah Elektronika

Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga buah temuan komponen utama, yakni tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu (integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa elektron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang hampa.

Komponen Dasar Elektronika

Komponen elektronika adalah berbagai komponen-komponen aktif seperti transistor, dioda dan IC, serta komponen-komponen pasif seperti resistor, kapasitor, dan induktor yang pada intinya berfungsi untuk mengendalikan aliran elektron atau partikel bermuatan listrik.

fungsi dari masing-masing jenis komponen elektronika dasar tersebut

Resistor

Resistor adalah komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Tegangan listrik tersebut memiliki resistensi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin. Nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir.

Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, karena komponen ini memang berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Satuan yang digunakan resistor adalah ohm.

Jenis Resistor

Resistor terbagi menjadi dua jenis, yakni resistor tetap dan resistor variabel (tidak tetap).

Resistor Tetap

resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam. Nilai hambatannya ditentukan oleh tebal dan panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbon tergantung dari kisarnya alur yang berbentuk spiral.

Resistor Variabel

Resistor variabel atau potensiometer yaitu resistor yang besar hambatannya dapat diubah-ubah. Resistor yang termasuk ke dalam potensiometer antara lain: Resistor KSN (koefi sien suhu negatif), resistor LDR (light dependent resistor) dan resistor VDR (voltage dependent resistor).

Menentukan Kode Warna pada Resistor

Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan toleransinya. Semakin kecil harga toleransi suatu resistor adalah semakin baik. Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang warna seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Kode warna dan keterangan nilai harga resistensi serta toleransi resistor ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Kapasitor (Kondensator)

Kondensator atau kini lebih sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 46). Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday.

Sifat dasar kapasitor adalah memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan listrik, tidak dapat dilalui arus DC (Direct Current), dapat dilalui arus AC (Alternating Current) dan juga dapat digunakan sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan oleh sumbernya).

Cara kerja kapasitor yang pertama adalah mengalirkan elektron menuju kapasitor. Setelah kapasitor sudah dipenuhi dengan elektron, maka tegangan tersebut akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari kapasitor dan menuju rangkaian elektronika. Dengan begitu, kapasitor akan bisa membangkitkan reaktif suatu rangkaian elektronik.

Jenis dan Simbol Kapasitor

Kapasitor dapat dibagi menjadi beberapa macam atau jenis yang dibedakan berdasarkan simbolnya. Jenis dan simbol-simbol kapasitor tersebut meliputi kapasitor nonpolar, bipolar, dan variabel kondensator.

Kapasitor Nonpolar

Kapasitor Nonpolar tidak memiliki polaritas, sehingga dalam pemasangannya dapat bolak-balik dan umumnya berkapasitas kecil (pico Farad atau nano Farad). Kapasitor nonpolar sering digunakan dalam rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi seperti dalam rangkaian penguat audio (amplifier). Simbol kapasitor nonpolar adalah sebagai berikut.

Kapasitor Bipolar

Kapasitor bipolar memiliki dua polaritas, yaitu positif dan negatif sehingga dalam pemasangannya tidak boleh terbalik. Kapasitor ini umumnya berkapasitas cukup besar yakni dalam satuan micro farad (μF) sampai dengan mili Farad (mF). Kapasitor bipolar biasa digunakan sebagai filter dalam rangkaian penyearah (rectifier). Simbol kapasitor bipolar adalah sebagai berikut.

Kapasitor Variabel (Kondensator)

Kapasitor variabel tidak memiliki polaritas tetapi nilai kapasitansinya dapat diatur secara manual. Kondensator atau kapasitor variabel biasanya berkapasitas antara 100 pF sampai dengan 500 pF (pico Farad) dan sering digunakan dalam rangkaian radio untuk mengatur frekuensi. Istilah lain dari variable kapasitor adalah varco (variable condensator). Simbol dari kapasitor variabel adalah sebagai berikut.

Fungsi Kapasitor

Beberapa fungsi kapasitor adalah sebagai berikut.

Sebagai penyaring (fi lter) pada rangkaian regulator DC atau power supply untuk meminimalisir tegangan ripple AC yang masih tersisa.

Sebagai pembangkit pulsa (frekuensi) dalam rangkaian oscilator.

Sebagai penggeser phasa.

Sebagai coupling yakni penghubung antara dua buah rangkaian elektronika seperti pada rangkaian penguat (amplifi er) yang menghubungkan rangkaian Pre Amp dengan Amplifi er.

Fungsi kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah sebagai filter dan kopling pada rangkaian power supply, penggeser fasa, pembangkit frekuensi pada rangkaian osilator dan juga dapat digunakan untuk mencegah percikan bunga api yang dapat terjadi pada saklar (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 49).

Menentukan Kode pada Kapasitor

Kapasitor memiliki kode warna, angka, dan huruf yang dapat menentukan berbagai spesifikasinya. Berikut adalah keterangan arti kode warna, angka, dan huruf pada kapasitor.

No comments:

Post a Comment