google-site-verification: google8b0c72b5c7533948.html 3c5d26825b916c5966857d3cf5202d49e2f91f2938a0f2f168

Meneladani Kisah Nabi Ibrahim Dan Nabi Ismail

Meneladani Kisah Nabi Ibrahim Dan Nabi Ismail 


Nabi Ibrahim AS adalah suri tauladan dalam hal akidah. Ia tetap berpegang teguh pada ajaran Allah SWT, sekalipun ayahnya seorang penyembah berhala.

Dalam beberapa Sirah Nabawiyah, Nabi Ibrahim AS termasuk rasul ulul azmi. Dia memiliki ketabahan yang luar biasa. Mulai dari harus dibakar hingga harus mengorbankan putranya sendiri untuk menjalankan perintah Allah SWT.

Nabi Ibrahim AS juga mendapat julukan ayahanda para nabi (Abul Anbiya). Ia melahirkan nabi-nabi setelahnya seperti Nabi Ismail AS, Nabi Ishak AS, dan Nabi Yakub AS hingga anak turunan mereka.

setiap umat muslim harus memiliki iman yang kuat, akidah kokoh, serta tauhid di jalan yang benar.

Sebagai seorang nabi, Ibrahim AS pernah menentang perintah dari Raja Namrud untuk menyembah berhala. Hal itu dilakukannya karena bertentangan dan menyimpang dari perintah Allah SWT.

yang harus dicontoh dari Nabi Ibrahim AS yaitu umat muslim harus memiliki akhlakul karimah atau budi pekerti baik dalam menjalani kehidupan.

akhlak dari sosok Nabi Ismail yang merupakan anak dari Nabi Ibrahim AS merupakan contoh dari hakikat keikhlasan kepada sang pencipta yang juga wajib dicontoh umat Islam.

Dia merasa sabar ketika saat akan disembelih oleh Nabi Ibrahim as yang merupakan ayahnya, kata dia.

setiap umat Islam wajib menjaga ukhuwah islamiyah yang harus dirawat dan dijaga. Tujuannya yaitu memperkokoh kekuatan kaum muslim dalam menghadapi berbagai persoalan.


Kita memiliki kekuatan besar dalam menghadapi masalah umat muslim, oleh karena itu ukhuwah islamiyah penting dijaga,

Kisah Nabi Ibrahim AS merupakan contoh pribadi yang tidak ingin melakukan perbuatan atau tindakan salah demi memenuhi kebutuhan hidup.


Bahkan, dalam kondisi tersulit pun setiap muslim diharuskan mencari rezeki yang halal tanpa melakukan perbuatan berlawanan dengan nilai-nilai agama.

Tindakan yang dilakukan Nabi Ibrahim AS merupakan ibadah agung yang penuh keikhlasan karena merelakan anak kesayangannya yang sudah diidam-idamkan sejak sangat lama untuk di serahkan kepada Allah SWT. Untuk meneladani kisah ini, umat Islam disunahkan untuk berkurban. Ibadah ini sekaligus melatih keikhlasan untuk memberikan sebagian harta yang dicintai kepada Allah.


Keikhlasan yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim AS adalah karena dirinya menyadari bahwa semua yang dimilikinya saat ini adalah sekedar titipan dari Allah SWT. Dulu Nabi Ibrahim memiliki “sesuatu” yang sangat didambakan yaitu putra kesayangannya Nabi Ismail AS. Namun “sesuatu” yang kita miliki dan dambakan saat ini dapat berupa harta, jabatan, keluarga, prestasi, seseorang yang paling engkau sayangi, bahkan sesuatu yang sangat engkau pertahankan di dunia ini.


Sebenarnya yang di kurbankankan oleh Nabi Ibrahim AS kala itu bukanlah putranya, melainkan rasa kepemilikannya terhadap Nabi Ismail AS. Segala sesuatu yang kita miliki di dunia hanyalah titipan dari Allah, maka kita perlu belajar untuk ikhlas ketika semua harus kembali kepada pemiliknya serta menjaganya dengan baik selagi masih diamanahkan kepada kita.

No comments:

Post a Comment